Disusun Oleh
Kelompok 3:
Ainul Mardzia R (10513490)
Amalia Domas P S(10513755)
Gea Yassenia (13513665)
Irfan Azhar (14513473)
Shelly (18513435)
Tendy Aditya N (18513845)
Joshua Rulianto (19513515)
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi untuk bersikap lebih agar mampu bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi maka diperlukan adanya perubahan individu yang tentulah tidak mudah. Pemimpin adalah sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan organisasi harus dimulai dari tingkat yang paling atas. Maka dari itu pemimpin membutuhkan pemimpin yang mampu menjadi motivator yang mendorong perubahan organisasi.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, seseorang tidak akan menjadi pemimpin.
Untuk lebih jelasnya dapat didefinisikan bahwa pemimpin adalah seorang yang mendapatkan amanah serta memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengatur dan mengurus orang lain. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompoknya.
Teori kepemimpinan yang menjadi dasar megapa seseorang diangkat menjadi seorang pemimpin antara lain yaitu pertama karena sifatnya yang identik dengan karakteristik khas seperti fisik, intelegensi, kepribadian dan karakter fisik. Kedua, karena kepribadian pelaku. Dan ketiga, karna situasi. Pemimpin memahami betul sifat bawahannya. Ada beberapa gaya kepemimpinan :
Otokratis
Menggunakan metode pendekatan kekuasaan daam mencapai keputusan dan pengembangan strukrur.
Demokrasi
Cenderung bermoral tinggi dan berkerjasama, mengutamakan mutu kerja dan mengarahkan diri sendiri.
Kendali bebas
Pemimipin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana menjadi pemimpin ?
b. Bagaimanakah proses kepemimpinan itu ?
c. Apa saja yang harus di perhatikan dalam ruang lingkup kepemimpinan ?
d. Bagaimana konsep dasar kepemimpinan ?
e. Apa saja gaya kepemimpinan ?
f. Hakekat pemimpin dalam mengambil keputusan
g. Peran kepemimpinan terhadap lingkungan ?
3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui peran kepemimpinan
b. Untuk mengetahui hakekat kepemimpinan dalam mengambil keputusan
c. Membahas tentang seorang pemimpin yang sesuai dengan karakternya
d. Pengaruh pemimpin terhadap lingkungan
e. Untuk mengetahui konsep dasar kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Sebelum membahas tentang manajemen kepemimpinan, telebih dahulu saya akan memaparkan tentang pengertian manajemen dan fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah suatu kegiatan yang memiliki target dan tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan serta perorganisasian dalam mencapai tujuan tersebut. Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno management , yang memiliki arti ‘seni melaksanakand mengatur.manajemen belum memeliki arti yang diterima secara universal. Menurut para ahli pengertian manajemen adalah sebagai berikut ;
1. Mary Parker Foller
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui cara orang lain artinya manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mecapai tujuan organisasi.
2. Ricky W. Griffin
Sebuah proses perencanaan, perorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
3. Prof. Eji Ogawa
Perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk sistem pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sarana-sarana untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
B. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang mengembangkan aktivitas kerja organisasi untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat guna tercapainya tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi yang telah dirumuskan dalam perencanaan dan dibuat dalam sebuah struktur organisasi yan tepat dan tanggu, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengarahan
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh semua pihak dalam organisasi seta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalakan tanggung jawabnya dengan penuh produktifitas yang tinggi.
4. Pengendalian dan pengawasan
Proses yang dilakukan untuk memastikan semua aktivitas organisasi berjalan sesuai tujuan dan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi didalam lingkungan yang dihadapi.
C. Landasan Teori Kepemimpinan
Menurut sejarah, masa ‘Kepemimpinan’ muncul pada abad ke-18. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Kepemimpinan berarti juga kemampuan dan keterampilan seseotang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli :
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961,24).
Kepemimpinan adalah sikap pribadi yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel and Coons 1957,7)
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauchdan Behling 1984, 46)
Kepemimpinan adalah kemampuan seni untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menataati salah satu keinginannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs dan Jaques 1990,281)
Menurut James. AF Stoner, tugas utama seorang pemimpin adalah :
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja, dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staff atau atasan lain dalam organisasi sebaik diluar organisasi.
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas, menjadikan evaluasi untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab atas kesuksesan staffnya tanpa kegagalan.
Seorang pemimpin harus bisa menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Pemimpin harus bisa mengatur waktu dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Seorang pemimin harus berfikir analitis dan konseptual agar dapat mengidetifikasi masalah dengan akurat.
Seorang pemimpin harus menjaadi mediator (penengah).
Seorang pemimpin harus mampu mengaajak dan melakukan kompromiSeorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
Menurut Henry Mintzberg, Peran pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, paltih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi peran informal sebagai mentor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi dan negosiator.
D. Pandangan Kepemimpinan
Beberapa pandangan seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya :
1. Seorang yang belajar seumur hidup tidak hanya pada pendidikan formal tapi juga belajar pada dunia luar, melalui membaca, mendengarkan, observasi maupun dari pengalaman pribadi baik yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Seorang pemimpin tidak hanya dilayani tetapi juga melayani. Pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Seorang pemimpin mampu memberi energi positif karena setiap orang punya energi dan semangat. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dengan keadaan yang tidak di tentukan. Oleh karna itu seorang pemimpin harus menunjukan energi yang positif.
4. Seorang pemimpin harus mampu mempercayai bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik.
5. Keseimbangan dalam kehidupan seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berpegang kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri .
6. Melihat kehidupan sebagai tantangan yang berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya.
7. Seorang pemimpin harus bersinergis dengan atasan, bawahan, teman kerjanya. Seorang pemimpin mampu mengatasi kelemahan diri yang mereka miliki, agar orang lain tidak mengetahui bahwa dirinya lemah.
8. Latihan mengembangkan diri sendiri. Seorang pemimpin harus dapet memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang semakin hari semakin meningkat kepada puncak dalam pengembangan diri
E. Teori Kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat
Kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal “The Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik, mental dan kepribadian.
4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain:
a) Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi diatas kecerdasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d) Sikap hubungan kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
3. Teori kewibawaan pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
4. Teori kepemimpinan situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
F. TUJUAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan mempunyai penekanan yang sama yaitu arah dan tujuan bagi organisasi. Kepemimpinan lebih banyak berfokus menciptakan visi ke depan bagi organisasi dan mengembangkan strategi jauh ke depan tentang perubahan-perubahan yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut bagi organisasi. Kepemimpinan lebih banyak memandang pada horizon yang luas (keeping eye on the horizon) dan menekankan hasil-hasil jangka panjang (long term result).
Tujuan kepemimpinan meliputi tujuan organisasi, tujuan kelompok, tujuan pribadi
anggota kelompok, dan tujuan pribadi pemimpin :
1. Tujuan organisasi
Dimaksudkan untuk memajukan organisasi yang bersangkutan dan menghindari diri dari maksud-maksud yang irasional organisasi yang ada.
2. Tujuan kelompok
Dimaksudkan untuk menanamkan tujuan kelompok pada masing-masing anggota sehingga tujuan kelompok dapat segera tercapai.
3. Tujuan pribadi anggota kelompok
Maksudnya untuk memberi pengajaran, pelatihan, penyuluhan, konsultasi bagi tiap anggota kelompok sehingga anggota kelompok dapat mengembangkan pribadinya.
4. Tujuan pribadi pemimpin
Maksudnya untuk memberi kesempatan pada pimpinan berkembang dalam tugasnya, seperti mempengaruhi, memberi nasehat, dan sebagainya.
G. Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak
5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan, disiplin.
H. Peran Kepemimpinan
1. Peranan Pemimpin dalam Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruj bagi organisasi yang dijalani dan bagi dirinya sendiri selaku penanggung jawab untuk tercapainya tujuan organisasi tersebut.
Manfaat pemimpin dalam fungsi perencanaan adalah :
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dalam pekerjaan untuk memutuskan apa yang akan di lakukan.
b. Perencanaan berari pemikiran jauh ke depan serta adanya keputusan-keputusan yang berdasarkan atas fakta yang diketahui.
c. perencanaan berarti penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dengan tujuan yang terapai.
Perencanaan meliputi dua hal yaitu perencanaan yang tertulis maupun tidak tertulis. Perencanaan yang tidak tertulis digunakan dalam waktu jangka pendek,pada keadaan yang darurat atau kegiatan yang terus menerus. Sedangkan perencanaan tertulis digunakan untuk mennetukan kegiatan-kegiatan yang akan dilalkukan dasar jaangka waktu yang cukup lama menggunakan prosedur-prosedur yang diperlukan.
Setiap perencanaan yang baik berisi maksud dan tujuan yang dapat dipahami dan cara atau prosedur untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Peranan Pemimpin dalam Memandang Ke Depan
Seorang pemimpin yang sering dan senantiasa memandang kedepan berarti akan mampu membaw dan mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga. Hal ini dapat memberikan jaminan bahwa jalannya proses yang dituju akan berlangsung terus menerus yanpa hambatan dan penyimpangan yang merugikan.
3. Peranan Pemimpin sebagai Pengawasan
Seorang pemimpin harus senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatandapat segera diatasi sehingga kegiatan kembali berlangsung seperti biasanya.
4. Peranan Pemimpin dalam Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah. Oleh karena itu banyak pemimpin yang ragu dan menunda dalam pengambilan keputusan. Metode pengambilan kepuusan dapat dilakukan secaa individu, kelompok, tim, komisi dan sebagainya. Untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga:
1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajermemperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya
3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses dan gaya pengambilan keputusan.
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti:
Identifikasi masalah
Mendefinisikan masalah
Memformulasikan dan mengembangkan alternative
Implementasi keputusan
Evaluasi keputusan
I. Syarat dan Ciri-Ciri Kepemimpinan
Syarat-syarat Kepemimpinan
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun social, yang melebihi dari anggota biasa.
Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.
Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik
WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat sehari-hari.
2. Kecakapan Berfikir Abstrak
Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.
Ada beberapa Hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain :
Yang menjadi dasar utama dalam kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya,melainkan penerimaan orang lain pada kepemimpinan yang bersangkutan
Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang
Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk membaca situasi
Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan
Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta biila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk Menerapkan manajemen dalam suatu organisasi diperlukan adanya kepemimpinan yang ciri-cirinya berbeda dengan kepemimpinan yang tidak untuk meraih mutu. Manajemen juga mengenal standar kinerja, tetapi bedanya standar ini bisa ditingkatkan. Untuk tumanajemen memerlukan kepemimpinan yang khusus agar organisasi berjalan dan berkelanjutan.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kepribadian, pengetahuan, spiritual, skill atau kemampuan, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi atau hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.
B. KRITIK DAN SARAN
Hendaknya Pembaca jika menjadi seorang pemimpin yang berintegritas tinggi dan dapat mengambil keputusn yang tepat dan menerapka gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhitungkan secara matang.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh saya, tentunya masih banyak kekurangan. Saya harap para pembaca memberkikan kritik dan saran kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan pembuatan makalah makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Press
Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan perilaku, Jakarta
Irfandi Rahman, teori kepemimpinan dalam manajemen.
http://www.tugasku4u.com/2013/06/ teorikepemimpinanmanajemen
Purwanto, yadi, 2001, makalah manjemen PT Cendekia Informatika, Jakarta
James K Van Fleer, 1973, 22 manajemen kepemimpinan, Jakarta Timur:Mitra Usaha
0 comment:
Posting Komentar