WHAT'S NEW?
Loading...

HUBUNGAN ANTARA KEGELISAHAN DAN PENGHARAPAN


Nama   :           Yosua Rulianto
Kelas   :           1PA01
NPM   :           19513515


A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.

B. PENGERTIAN PENGHARAPAN
Pengharapan berasal dari Kata Harapan Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

C. CONTOH KASUS
Ujian Nasional Antara Harapan dan Kenyataan
Sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Naqsional Nomor 20 Tahun 2003, adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Adapun untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, diperlukan suatu usaha yang sungguh sungguh, terencana, dan profesionalisme  segenap unsur yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah, yang terdari Kepala Sekolah, guru, staff TU, para pembantu pelaksana bahkan petugas keamanan sekolah sekalipun.Usaha meningkatkan mutu profesionalisme guru telah lama dilakukan oleh pemerintah baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, baik melalui pelatihan, workshoop, penataran, bahkan studi banding ke luar negeri, tetapi bagaimana dengan unsur pendukung dari pendidikan ini apakah telah diberikan porsi yang sama dalam peningkatan sumber daya manusianya, apakah para staff  TU telah benar-benar diberikan fasilitas dan peningkatan sdm nya dengan baik ? tentunya masih jauh dari harapan, belum lagi para peserta didik atau para siswa sudahkah mendapatkan sarana dan prasarana yang memadai dalam mendapatkan pendidikan dan pengajaran dari para gurunya ? tentunya masing-masing dari kitalah yang harus tetap semangat dan berusaha agar Tujuan dari Pendidikan Nasional bisa tercapai. Memang untuk menempatkan profesionalisme dalam dunia pendidikan kita masih menjadi harapan pemerintah untuk bisa tercapai taraf profesionalisme tetapi hal ini tidaklah menutup harapan dari para insan pendidik untuk memahami profesionalisme bahkan manpu menjalani profesinya secara profesionalime sehingga mampu menciptakan siswa-siswa didik kita bisa LULUS dalam UJIAN NASIONAL bahkan benar-benar LULUS DALAM ARTI SEUTUHNYA yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut  :
Siswa yang lulus mesti sehat, berilmu, cakap dan kreatif. Sehat artinya tidak sakit-sakitan sehingga mampu berproduksi. Berilmu artinya pandai atau cerdas, sehingga mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik dan bijak. Cakap artinya memiliki ketrampilan yang diperoleh dari sekolahnya yang mampu untuk menopang kehidupannya di dalam masyarakat kelak. Kreatif artinya tidak tergantung dan selalu menyuruh orang lain tapi memiliki inovasi, misi dan visi dalam hidupnya.
Siswa yang lulus mestilah harus melalui proses yang benar dan jujur serta berakhlak mulia. Artinya dalam pendidikan kita mestilah benar-benar memperhatikan proses belajar dan mengajarnya seperti yang disinggung di awal tulisannya ini, mengedepankan perbuatan dan contoh riil dalam pembelajaran baik sikap dan tindakan semua komponen yang ada dalam lingkungan sekolah.
 Hal ini mengisaratkan bahwa Kita sebagai Pendidik dan seluruh komponen sekolah JANGANLAH TERLALU SOMBONG apabila UN berhasil mencapai target kelulusannya, sebab keberhasilan ini sebenarnya berkat USAHA KOLEKTIFITAS dan apabila tidak berhasil dalam mencapai target kelulusan pastilah juga karena KEGAGALAN KOLEKTIFITAS. Dan untuk BAPAK DAN IBU GURU………..SELAMAT BERJUANG……DALAM USAHANYA MEMANUSIAKAN MANUSIA INDONESIA, SALAM PERSAUDARAAN.

D. PEMBAHASAN
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.

SUMBER

0 comment:

Posting Komentar