Internet
Addiction
Seperti halnya adiksi terhadap
zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet secara
terus-menerus sehingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.
Pada masa kini, internet sudah sebagai kebutuhan umum bagi masyarakat. Mereka
mengerjakan berbagai hal dengan mengandalkan internet. Seiring berkembangnya
internet dan juga alat elektronik yang semakin berkembang menjadikan masyarakat
pada masa kini sangat bergantung pada internet dengan alat elektronik yang juga
mendukung jalannya proses internet tersebut. Dengan menggunakan smartphone
mereka sudah bias mengakses internet untuk sekedar chatting atau mencari
informasi atau berita di aplkasi browser. Internet telah membawa perubahan yang
revolusioner tidak hanya di ruang lingkup computer, tetapi juga didunia
komunikasi. Namun, internet juga dapat menimbulkan suatu hal yang berdampak
tidak terlalu baik bagi pengguna internet. Bukan hal yang mustahil bila ada
orang yang merasa kecanduan dan susah untuk meninggalkan kebiasaan menggunakan
internet.
Salah satu gejala kecanduan
internet adalah sering lupa waktu saat mengakses internet. Mereka bisa
berjam-jam menggunakan internet hanya untuk chatting, browsing, ataupun bermain
game online. Kecanduan internet pada anak-anak merupakan simtom psikologis dan
berkaitan dengan gangguan fisiologis yang muncul dalam bentuk ketergantungan
yang berlebiyhan terhadap World Wide Web.
Kecanduan internet mempunyai
gejala serupa dengan kecanduan obat-obatan. Hal itu telah diteliti di beberapa
Negara Asia seperti China dan Korea Selatan. Dengan internet sebagai teman
terdekat setiap saat, kecanduan internet adalah bukan hal yang mustahil.
Beberapa ahli kejiawaanmenyebut keadaan ini sebagai Internet Addiction Disorder or Problematic Internet Use (Gangguan
Kecanduan Internet atau Penggunaan Internet yang Problematik). Kebanyakan
penelitian menemukan kecanduan internet lebih umum terjadi pada laki-laki,
tetapi beberapa menemukan jumla perempuan lebih besar atau tak ada perbedaan
gender.
Faktor Etiologi
Faktor Etiologi adalah
factor-faktor penyebab bagi pengguna internet yang kecanduan. Namun itu tidak
terjadi secara begitu saja, melainkan ada sebab-sebab yang menyertainya, karena
suatu perilaku kecanduan terjadi oleh periode waktu-waktu tertentu sebagai
hasil interaksional dan adanya perilaku menyimpang.
a.
Cognitive-Behavioral Model
Cognitive-Behavioral Model adalah
emosional, fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi oleh
persepsi mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka
dengan cara karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh
pengalaman sendiri. Dari perspektif ini, pecandu internet ditampilkan
arti-penting kegiatan, sering mengalami keinginan dan perasaan disibukkan
dengan internet saat offline. Ia juga menunjukkan bahwa menggunakan internet
sebagai cara untuk menghindari perasaan menggangu, mengembangkan toleransi
internet untuk mencapai kepuasan, mengalami penarikan, kapan mengurangi
penggunaan internet, penderitaan saat meningkatnya konflik dengan orang lain
karena aktivitas, dan kambuh kembali ke internet juga tanda-tanda kecanduan.
b.
Neuropsychological Model
Neuropsychological Model adalah
ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan
suatu perilaku yang terjadi pada individu. Seorang individu akan
diklasifikasikan sebagai pecandu internet asalkan ia memenuhi apa pun dari tiga
kondisi berikut :
1.
Salah
satu akan merasa bahwa lebih mudah untuk mencapai aktualisasi diri secara
online daripada di kehidupan nyata.
2.
Salah
satu akan mengalami dysphoria dan
depresi setiap kali akses ke internet rusak atau tidak berfungsi.
3.
Mereka
akan berusaha menyembunyikan waktu penggunaan internet dari keluarga.
Sumber :
michelleguerranathan.wordpress.com/2013/11/14/internet-addiction-faktor-etiologicompensation-theory/
fauziaputri.wordpress.com/2013/12/01/internet-addiction/
ururureaoka.blogspot.com/2011/06/internet-addiction-kecanduan-internet.html
NPM
|
NAMA
|
KERJA
|
11513981
|
Damar
Surya
|
Mencari
Referensi
|
14513212
|
Iga
Puspitasari
|
Mencari
Referensi
|
16513997
|
Putri
Andriani
|
Mencari
Referensi
|
17513644
|
Riesa
Callista
|
Mencari
Sumber
|
19513085
|
Valinka
Isabella Putri Korompis
|
Menyusun
Tulisan dan Tabel
|
19513515
|
Yosua
Rulianto
|
Mencari
Sumber
|
hallo, saya ingin bertanya bagaimana cara meminimalisir kecanduan internet? terimakasih
BalasHapusMudah kok, cari saja aktivitas atau hobi yang sering kita lakukan seperti berolahraga, bermain musik, atau sekedar hang out bareng kawan2.
Hapusapakah orang yang memainkan internet dalam waktu sering tapi ia tidak terlalu antusias atau adicted bisa disebut kecanduan?
BalasHapusBisa dikatakan hal tsb merupakan hobi semata krn dilakukan secara rutin namun tdk diseriuskan.
HapusTerimakasih atas informasi sblmnya. Saya mau bertanya hubungan apa antara psikologi dgn Internet addiction? Mksh (:
BalasHapusSeperti kita tau addiction adalah suatu sikap kecanduan akan suatu hal, dlm psikologi hal tsb dibahas utk mengurangi perilaku kecanduan seseorang akan suatu hal, perilaku addiction krg baik bagi tiap pribadi krn dpt menyebabkan aktivitas lain diluar aktifitas yg dicandukan krg bermakna.
HapusHallo, yosua.. terimakasih atas info nya, sangat bermanfaat sekali. Saya ingin bertanya, bagaimana supaya seseorang tidak menjadi internet addict apalagi dikalangan anak2, banyak sekali anak sekarang yg mempunyai smartphone dan kurangnya pengawasan orang tua, sehingga menimbulkan dampak yg negatif? Seperti menjadi ansos karena terlalu candu thd inet dan menbuka2 situs porno.
BalasHapusDalam hal tsb peran org tua sangatlah penting, pengontrolan dan pengawasan yg sangat amat diperlukan. Selain itu diharpkan kpd tiap org tua agar dpt menciptakan suatu aktivitas menarik dlm lingkungan keluarganya sehingga sang anak dlm masa kecilnya dpt menikmati aktivitas tsb diluar aktivitas berteknologi, selain mengontrol hal tsb guna utk mencega perilaku negativ anak
Hapussaya mau tanya, apa yang dimaksud dengan dysphoria?
BalasHapusTerima kasih :)